PENGKHIANATAN AMERIKA TERHADAP NEGARA BERKEMBANG
FATAHULLAH JURDI
Peneliti PuKAP Bidang Kajian Politik Islam, Aktifis HMI Kom. Ushuluddin UIN Alauddin Dan Mahasiswa Pemikir Politik UIN Alauddin Makassar
Amerika telah banyak melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam wilayah Negara-negara berkembang, dengan melakukan berbagai pendistribusian pangan dan juga kebijakan ekonomi untuk Negara-negara tersebut. Disatu pihak, Amerika berbicara tentang perdamaian global, padahal merekalah orang yang selalu mengacaukan dunia dengan mengatasnamakan HAM dan juga terorisme. Padahal tidak ada terorisme yang ada hanyalah gerakan Fundamentalis.
Menurut Ziauddin Sardar dan Merryl Wyn Davies, dalam bukunya; ”Mengapa Orang Membenci Amerika?” (Why Do People Hate America?), mereka menjelaskan, bagaimana sebuah Negara Adidaya dan sekarang sudah beralih profesi menjadi Negara Super Power dan bahkan sekarang mereka sudah menamakan diri sebagai polisi dunia, yakni yang akan menjaga perdamaian dunia yang bernama Amerika Serikat mengumpulkan kekayaan atau biasa kita sebut dengan Negeri Paman Syam, itu karena saking majunya teknologi dan saking kayanya Negara ini. Akan tetapi mereka mengumpulkan kekayaan dunia ini dengan lewat Delapan jenis manipulasi: Pertama, Selama ini Amerika Serikat membiayai pertumbuhan domestiknya lewat tabungan Bangsa-bangsa lain di dunia.
Kedua, Amerika Serikat menyangkal telah mengendalikan pereokonomian lebih dari dua pertiga dan bahkan setengah dari dunia ini. Sebagian besar bangsa-bangsa di dunia tidak mempunyai suara di IMF dan kecil kekuasaannya untuk menginisiatifkan perubahan yang positif di WTO (World Trade Organization atau Badan Perdagangan Dunia)... umpamanya, setelah krisis ekonomi Asia Tenggara, IMF memaksakan syarat terhadap Thailand, Korea Selatan (termasuk Indonesia) bahwa mereka harus membuka kepemilikan asing lebih besar dalam syarat perekonomian mereka—atas tuntutan Amerika...lewat syarat-syarat pinjaman seperti itu, bisnis dan perusahaan teknologi Amerika menjadi pemilik tunggal atau sebagian dari Bank-bank, lembaga-lembaga keuangan dan sektor-sektor teknologi kunci di Negara-negara berkembang.
Ketiga, Amerika menafsirkan ’liberalisasi perdagangan’ sebagai satu arah, membuka akses bagi perusahan-perusahaan multinasional serta bisnis Amerika (ke Negara-negara berkembang), dibawah kesepakatan WTO tentang agrikultur dan program-program penyesuaian struktural yang dipaksakan oleh Bank Dunia/IMF, Negara-negara berkembang harus mengadakan perubahan-perubahan besar dalam kebijakan pangan serta egrikultur mereka, dan membuka perekonomian mereka bagi impor makanan murah, sambil mengurangi dan membatasi dukungan terhadap petani-petani mereka sendiri.
Keempat, Amerika Serikat mempromosikan jenis ”kebebasan ekonomi” yang sesungguhnya menghancurkan kebebasan ekonomi orang miskin. Dan hal ini telah terjadi di Negara-negara berkembang yang tempatnya terjepit; disatu pihak, ini membuka lahan untuk bisnis-bisnis yang berteknologi tinggi yang Amerika sendiri masuk dalam lingkaran tersebut, dan dilain pihak, Amerika telah menghambat upaya-upaya Negara berkembang untuk meningkatkan produk serta ekspor mereka sendiri, sekaligus menghambat mereka untuk memasuki pasar Amerika.
Kelima, Amerika Serikat secara sistematis menghambat upaya-upaya Negara berkembang yang paling payah untuk memerangi kemiskinan dan paling payah dalam mempertahankan kelangsungan hidup penduduk-nya, yang oleh Amerika itu dibuat rencana untuk menghambat dan supaya Negara miskin ini tidak dapat bertahan hidup dan supaya negara miskin ini mengemis kepada negara yang diberi gelar dengan Negara adi daya atau Negara super power. Negara ini telah menjadi Negara penindas sekaligus sebagai Negara yang akan cepat punah karena akan selalu dimusuhi oleh negara lain.
Keenam, Amerika Serikat menipu Negara-negara berkembang yang paling payah, sehingga meningkatkan kemiskinannya.
Ketujuh, Amerika Serikat telah secara konsisten berupaya menurunkan harga-harga komoditi di negara berkembang.
Kedelapan, Akan tetapi semua itu masih belum cukup juga, yang kemudian Amerika memaksakan langkah-langkah ekonomi Unilateral (ekonomi satu arah), yang dikenal sebagai ”sanksi” secara teratur.
Amerika telah melakukan pengkhianatan terhadap Negara-negara berkembang yang menggantungkan diri kepadanya. Indonesia sendiri tidak mampu lagi keluar dari ketergantungan itu, malah Indonesia semakin menggantungkan diri kepada Negara super power ini. Indonesia menganggap Amerika itu sebagai dewa penyelamat ketika mereka mengalami kelaparanIndonesia menganggap Amerika itu sebagai dewa penyelamat ketika mereka mengalami kelaparan dan keterpurukan pangan dan lainnya. Padahal semua itu adalah akan menjadi hutang luar Negerinya, yang sampai sekarang tidak mampu Indonesia bayar.
Indonesia yang menurut sebahagian pengamat adalah Negara yang kaya akan sumber daya alam yang sangat berlimpah ruah. Akan tetapi, Indonesia adalah Negara yang paling miskin dan paling melarat di dunia bahkan di Asia. Negara yang paling banyak hutang luar Negerinya adalah Indonesia, Indonesia juga mendapatkan peringkat ke 4 sebagai Negara terkorup sedunia dan pertama di Asia.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Noam Chomsky (2003), dia mengatakan bahwa, pernah Presiden Bush Junior mengungkapkan kata ”Mengapa mereka membenci kita, padahal kita begitu baik”, ini adalah ungkapan yang mengatakan bahwa Amerika sangat baik kepada dunia. Akan tetapi, kenapa dunia justeru memusuhi mereka?, jawabannya adalah dunia merasa jijik dan bahkan ingin mengeluarkan kutukan ketika mereka menamakan dirinya sebagai Negara super power dan juga menamakan dirinya sebagai polisi dunia. Terjadinya pembantaian dimana-mana, itu disebabkan oleh Amerika yang melancarkan serangan tekhnologi kepada Negara-negara berkembang yang belum memiliki cukup pengetahuan tentang tekhnologi.
Amerika berbicara tentang perdamaian global dan juga tentang keadilan global. Akan tetapi, Amerika sendiri menyerang dan memporak-porandakan kehidupan Negara-negara berkembang serta membantai penduduk warga Negara berkembang, yang menjadi korban adalah Negara Irak yang sampai hari ini masih dikuasai oleh Amerika dan Amerika-lah Negara yang mengatur kehidupan ekonomi, pengetahuan dan juga kehidupan militer dalam Negara ini, sambil melakukan pembantaian terhadap siapa yang ingin membangkang dari kebijakan itu. Sampai sekarang Irak menjadi Negara paling hancur sepanjang sejarah kehidupan manusia modern. Dan kehancuran itu terjadi pada saat manusia sudah memiliki tekhnologi yang tinggi dan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dari zaman sebelumnya dan manusia telah berbicara tentang keadilan dan juga perdamaian global dan lain sebagainya.
Amerika adalah Negara pengkhianat. Akan tetapi, Negara-negara berkembang yang sudah menggantungkan diri sama Amerika tidak mampu lagi melihat kebiadaban yang dilakukan oleh Amerika kepadanya. (Wallahuallam Bishawab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar