KEBIJAKAN SEPIHAK PEMIMPIN KITA
FATAHULLAH JURDI
Peneliti PuKAP Bidang Kajian Politik Islam, Aktifis HMI Kom. Ushuluddin UIN Alauddin Dan Mahasiswa Pemikir Politik UIN Alauddin Makassar
Dalam kehidupan anak-anak Indonesia pada saat ini, ada semacamn pendiskriminasian yang membuat semua kebijakan itu mengarah pada kebijakan sipil, yang akan mengedepankan kepentingan warga sipil, mereka melihat, seakan yang hidup di negeri ini hanyalah mereka yang menjadi warga-warga sipil yang cukup terpandang, sehingga tidak ada yang namanya kelaparan. Sebagai anak bangsa yang resah dengan perilaku penguasa yang seperti ini, saya akan melakukan perlawanan untuk meminta kebijakan pangan itu supaya lebih baik dan lebih berpihak kepada penduduk yang kecil dan lebih-lebih kepada petani.
Ketika kita memperhatikan kehidupan manusia Indonesia yang ada disekitar kita, maka akan ada sebuah tontonan yang akan mengharuskan kita untuk mengeluarkan air mata. Sebab tidak sepantasnya warga Negara yang kaya akan sumber daya alam itu mengalami hal tragis yang begitu dahsyat. Kelaparan menyerang warganya dimana-mana, sehingga banyak warga Negara Indonesia yang mati kelapan dan juga mati karena kekurangan gizi.
Pemerintah sekarang hanya mementingkan eksport pangan dan hasil alam yang lainnya, padahal didalam Negara sendiri kekurangan pangan dan juga kekurangan hasil alam yang lain, misalnya pemerintah mementingkan eksport ikan, sehingga orang Indonesia yang punya laut yang luas itu hanya memakan kepalanya ikan. Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mendapatkan gizi yang baik, sedangkan yang kita makan hanya sopnya kepala ikan, sedang tubuhnya ikan sendiri di eksport untuk memberikan gizi yang baik bagi warga Negara asing.
Sebagaimana yang pernah disinggung oleh Eko Prasetyo dalam berbagai bukunya yang diterbitkan oleh Resist Books, dia mengemukakan gagasan yang membuat penguasa itu gusar untuk memikirkan kritikan-kritikan yang begitu pedas dari seorang anak bangsa yang memang sedang kehausan pengetahuan dan masih sangat segar dengan berbagai pemikiran yang ingin mengubah wajah Indonesia, yang pada saat ini bagaikan kakek yang tua renta dan tinggal menungu maut yang akan merenggutnya.
Indonesia adalah Negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam, sehingga membuat Indonesia menjadi Negara yang diperhitungkan oleh Negara-negara adidaya atau Negara-negara maju yang menginginkan import sumber daya alam yang begitu banyak. Sekarang Indonesia menjadi kambing hitam dalam Negaranya sendiri tanpa bisa berkutik apa-apa untuk melakukan perlawanan terhadap penjarahan yang dilakukan oleh Negara-negara maju tersebut.
Sumber daya alam yang tersimpan dalam wilayah Negara Indonesia, amat sangat banyak, sehingga tidak mampu dihabiskan dalam waktu singkat, akan tetapi yang oleh para korporatokrasi asing tidak ada yang tidak mungkin yang dilakukan oleh mereka dengan kekuatan teknologi yang mereka miliki. Akan tetapi, justeru Indonesia-lah Negara yang paling miskin dan paling banyak hutang luar Negeri-nya dan hutang tersebut tidak mampu dibayar dalam waktu yang singkat, saking banyaknya hutang tersebut.
Negara Indonesia yang mayoritas Muslim, perilakunya lebih buruk dari orang-orang Barat yang merupakan musuh besar Islam. Indonesia sekarang ini menjadi Negara terkorup nomor 6 sedunia dan nomor pertama di Asia sehingga banyak warga masyarakatnya yang melarat dan sangat miskin serta banyak warganya yang menjadi tenaga kerja di Negara-negara asing, menurut infomasi dari media massa maupun media cetak mengatakan bahwa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ada di Negara asing itu diperlakukan seperti budak, bukan saja dinegara asing warga Indonesia diperbudak tetapi juga di negaranya sendiri. Kenapa bisa demikian? Sedangkan Indonesia adalah negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu melimpah ruah, itu karena Indonesia tidak mampu menggali Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada diri masing-masing dan pemerintah atau rezim yang berkuasa selalu menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya untuk dapat memenuhi kebutuhan materiilnya, karena masyarakat tidak sadar akan hal itu, mungkin mereka tidak sadar atau pura-pura tidak sadar, sebenarnya sebuah negara itu semakin lama semakin berkembang dan akhirnya menjadi negara maju, tetapi Indonesia lain, makin lama Indonesia semakin blo’on dan tolol (sorry)
ketika kita membaca bukunya M. Amien Rais (2008; 265), Marwan Batubara. Dkk (2006), kita akan mengetahui bagaimana moralitas pemerintah kita pada saat sekarang. Menurut Amien Rais, pemerintah dan para elit Nasional kita sekarang itu adalah kumpulan orang-orang yang Amien Rais sebut dengan orang-orang yang bermental Inlander (bermental terjajah). Mereka ini telah menjual kembali Sumber Daya Alam Indonesia kepada korporasi asing yang seharusnya telah berakhir 2014, akan tetapi oleh pemerintah sekarang diperpanjang sampai pada tahun 2041. Generasi seangkatannya Pak Amien dan sederet pemerintah sekarang telah berada dialam baka. Amien Rais kemudian mengatakan “bisakah kita tenang di alam sana, sedang anak cucu serta generasi yang ditinggalkan sedang menanggung beban yang telah kita tinggalkan dan akan selalu ditindas oleh para korporasi asing”. Sekarang itu yang menguasai perekonomian Indonesia adalah para korporasi asing. Amien Rais juga mengungkapkan bagaimana dua perusahaan besar Asing yaitu Freeport dan Exxon Mobil menguasai Sumber Daya Alam Indonesia. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah tidak mampu melakukan supervisi, bahkan sekedar monitoring, untuk mengetahui berapa banyak konsentrat emas dll itu yang telah digotong oleh Freeport ke luar negeri. Dan ini sangat luar biasa, karena ada semacam Negara dalam Negara. Pemerintah sekarang telah memberikan Operatorship minyak Blok Cepu sepenuhnya kepada Exxon Mobil, bahkan Exxon Mobil diberi hak untuk mengekploitasi Sumber Daya Minyak yang dimiliki oleh Indonesia sampai pada tahun 2036, kita bisa bayangkan bagaimana lamanya perusahan ini menguasai Indonesia dan menjarah habis sumber daya alamnya.
Marwan Batubara. Dkk (2006), mengungkapkan bagaimana perusahaan asing itu menggarap habis Sumber Daya Alam yang di miliki oleh Indonesia, bagaimana Freeport dan Exxon Mobil menggarap habis batu mangan yang dimiliki oleh Negara Indonesia karena Indonesia ini adalah Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam, akan tetapi Indonesia ini adalah Negara yang termiskin di Asia. Kita bisa bayangkan bagaimana Malaysia mengocehkan Indonesia dengan menguasai wilayahnya yang dekat dengan Negara Malaysia. Malaysia saja sudah berani mengocehkan kita, apalagi Negara-negara lain yang memang sudah dikategorikan sebagai Negara maju seperti Amerika Serikat, China, Jerman dan lainnya.
Menurut Khudori (2005) dalam bukunya yang berjudul “Lapar: Negeri Salah Urus”, mengemukakan tentang terjadinya sebuah diskriminasi yang dilakukan oleh para pemimpin, setiap hari kurang 24.000 manusia diseluruh dunia terbunuh oleh kelaparan. 10 tahun yang lalu, kelaparan telah membunuh lebih banyak lagi (35.000-45.000 jiwa manusia yang telah direnggut oleh bencana kelaparan). ¾ dari mereka yang terbunuh, yang semuanya adalah balita. Sekarang 1/10 dari seluruh anak-anak di Negara berkembang tewas sebelum genap berusia lima tahun.
Menurut Almarhum, aktifis HAM yang sangat ditakuti oleh panguasa yang bermental Inlander yakni Munir, pernah mengatakan kepada Ibu korban Tragedi Semanggi 1998, bahwa “dinegeri ini keadilan diibaratkan dengan awan yang terus bergerak dan sangat sukar untuk ditangkap, bahkan tidak ada kemungkinan untuk dapat kita tangkap”. (wallahu alam bishawab).
BANGKITLAH WAHAI INDONESIAKU, UNTUK LEBIH MAJU DAN LEBIH BAIK DAN TATAPLAH MASA DEPANMU DENGAN PENUH SEMANGAT DAN SPIRIT PERUBAHAN KE LEBIH BAIK.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar